Losergeek.org.CO, Jakarta – Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana tidak mempermasalahkan lengkung bentang panjang atau longspan di lintasan light rail transit atau LRT Jabodebek yang berada di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Longspan itu blakangan ramai diperbincangkan karena disebut salah desain oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Meski begitu, Aditya memiliki catatan dari segi aspek keselamatan. “Sistem kendali keretanya itu harus di-setting ketika melalui lintasan itu tetap di angka maksimal di 20 kilometer per jam,” ujar dia saat dihubungi pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Menurut Aditya, yang perlu dikritisi dari longspan LRT Jabodebek itu utamanya adalah sistem kendali keretanya yang otomatis atau tidak menggunakan masinis. Karena otomatis, maka yang harus diperhatikan bukan lagi manusianya, tapi pada pengaturan komputer dari kendali LRT Jabodebek.
Aditya meminta agar pihak LRT Jabodebek memastikan bahwa pengaturan komputernya sudah dipastikan bahwa kecepatan ketika melalui titik-titik itu sudah pada yang seharusnya. Sementara jika menggunakan masinis, itu bisa saja terjadi human error, ketika masinis tidak melakukan perlambatan saat melintasi tikungan itu. “Kalau menurut saya seperti itu,” ucap dia.
Lebih jauh, ia menjelaskan, pembangunan longspan LRT Jabodebek itu juga dipilih karena adanya masalah konstruksi di mana sebelumnya harus bisa menghemat biaya maupun kompleksitas dalam membangun tiang pancang yang sesedikit mungkin. “Kalau tiang pancangnya sesedikit mungkin, ya sudah pasti manuver lengkungnya tidak bisa terlalu lebar, selain karena masalah keterbatasan lahan,” tutur Aditya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. menyatakan bahwa kesalahan desain pada longspan LRT Jabodebek mengakibatkan adanya tikungan tajam yang berdampak pada melambatnya kecepatan kereta. Menurutnya, jika tikungan jembatan itu digarap melebar, maka kereta LRT Jabodebek bisa tetap melaju dengan kencang.
Menteri Erick Thohir menanggapi terkait longspan LRT Jabodebek yang disebut salah desain. “Lekukan itu kan memang tidak mudah,” kata Erick pada awak media di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Iklan
Erick juga meluruskan pernyataan wakilnya. Menurut dia, maksud dari wakilnya adalah lekukan pada lintasan LRT Jabodebek itu tidak mudah. “Perlu ada perbaikan dan itu sudah dilakukan sebenarnya. Jadi, bukannya sekarang belum baik,” ujar Erick.
Dia menjelaskan, perbaikan itu telah dilakukan sebelum uji coba lekukan tersebut. Menurut Erick, longspan tersebut susah dan tanpa sambungan. “Buktinya begini, kalau takut, Pak Presiden (Joko Widodo alias Jokowi) saja sudah naik tiga kali,” tutur Erick.
Artinya, lanjut dia, Pak Presiden ingin memastikan keselamatan para penumpang. Dia juga ingin masyarakat merasa aman dengan LRT Jabodebek. Lebih jauh, dia menceritakan pengalamannya menaiki LRT Jabodebek.
Erick menilai, perjalanan dengan LRT Jabodebek tersebut sudah baik karena halus dan suaranya tidak bising. “Tapi perlu perbaikan, antara pintu kereta dengan pintu akses belum nyambung karena ini perlu sinkronisasi sistem,” ujar dia.
MOH KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Guru Besar UI Sebut Longspan LRT Jabodebek secara Teknik Cukup Rumit, Rencana Tak Matang?
Quoted From Many Source